BAKAL DITATA, PEDAGANG KULINER DI LUAR SHELTER AKAN DIMASUKKAN SHELTER - Koran Purworejo

Breaking










Wednesday, June 16, 2021

BAKAL DITATA, PEDAGANG KULINER DI LUAR SHELTER AKAN DIMASUKKAN SHELTER



KORANPURWOREJO

KUTOARJO

 " Terkait persoalan penataan  pedagang di Shelter Kuliner Kutoarjo. Pemerintah sudah memiliki rencana penataan.

 Saat ini masih dilakukan evaluasi terhadap pedagang di dalam shelter maupun pedagang di halaman shelter.

 Penataan akan berkait deñgan kesanggupan untuk menempati dan memanfaatkan lokasi usaha yang telah ditetapkan" 

Diungkapkan KaDinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Drs Bambang Susilo, dalam siaran pers Rabu (16/06/2021). 


Dijelaskan bahwa keberadaan Shelter Kuliner Kutoarjo yang dibangun pada tahun 2019 merupakan bagian dari penataan kawasan perkotaan, sebagai konsekwensi adanya rencana revitalisasi Alun-alun Kutoarjo. 

Namun revitalisasi yang direncanakan pada tahun 2020 itu tertunda akibat pandemi Covid-19 dan baru akan dilaksanakan pada tahun 2021, urai Bambang. 

Dijelaskan, Penataan Pedagang Shelter Kuliner Kutoarjo mengacu pada Perda Nomor 2 tahun 2008 tentang Pengaturan Tempat dan Usaha serta Pembinaan PKL, imbuhnya.


Dikatakan bahwa penempatan Pedagang Shelter Kuliner Kutoarjo  dilakukan secara bertahap dengan didahului sosialisasi, pendaftaran dan pengundian lapak, dilakukan bersama Tim Pembinaan, Penataan dan Pengawasan PKL Kabupaten Purworejo disaksikan oleh pemangku kepentingan di wilayah kutoarjo (Forkopincam).


 “Masa transisi dan adanya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020, memberikan dampak bagi para pedagang Shelter Kuliner Kutoarjo, sehingga masih banyak PKL yang berada di seputar alun alun Kutoarjo,” ungkapnya.


Dalam perkembangan selanjutnya untuk optimalisasi pemanfaatan Shelter Kuliner Kutoarjo dan penataan PKL  di Jl. Wirotaman dan Jl. Mardiusodo, maka halaman Shelter Kuliner Kutoarjo dan Jl. Durian dimanfaatkan sementara untuk relokasi PKL jajanan sekolah yang berada di seputar Alun-alun .

Khususnya yang berada di Jl. Wirotaman dan Jl. Mardiusodo yang dilakukan dengan tahapan sosialisasi dan musyawarah antar Paguyuban Pedagang. 

“Melihat dinamika di Shelter Kuliner Kutoarjo, ada masukan  saran agar Pedagang Shelter Kuliner Kutoarjo  dapat memiliki peluang yang sama dalam penjualan/omset, maka penataan pedagang dilakukan kembali. 


Yakni dengan memasukan pedagang jajanan sekolah yang berada dihalaman parkir ke dalam shelter.  Dengan tahapan sosialisasi dan  musyawarah antar paguyuban  pedagang,” jelasnya. 

Pemindahan pedagang dari  halaman ke dalam Shelter masih terus berproses. Sambil  memperhatikan saran dan masukan paguyuban pedagang.

 “Harapannya nanti dapat berjalan efektif, dan fungsi halaman shelter  akan dikembalikan kepada fungsinya sebagai sarana parkir. Pemerintah juga memberi tambahan  kebutuhan pedagang diantaranya tambahan daya listrik,” tandas Bambang.


R/ Nang

No comments:

Post a Comment