Gubernur Ganjar Pranowo Ikuti kegiatan Nasmoco Goes to School di SMK ii Kutoarjo - Koran Purworejo

Breaking










Thursday, August 4, 2022

Gubernur Ganjar Pranowo Ikuti kegiatan Nasmoco Goes to School di SMK ii Kutoarjo


KoranPURWOREJO.COM

Kutoarjo:   "Dunia Industri (dudi) harus didekatkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kalau dudinya belum mendekat maka SMK nya yang harus mendekatkan diri ke dudi ' Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam kegiatan Nasmoco Goes to School (NGTS) di SMK Institut Indonesia (ii)0 Kutoarjo, Rabu (3/8).

Siswa DMK ii kolaborasi deng tekhnisi Nasmoco

Untuk sekolah vokasi siswanya harus disiapkan betul siswa nantinya akan bekerja di mana. Maka lapangan-lapangan pekerjaan sekarang harus didekatkan ke sekolah. Kalau tidak bisa maka sekolah harus mencari industri untuk didekati. Dua hal ini harus bertemu. Jangan sampai SMK jalan sendiri, industri jalan sendiri. Dan begitu siswanya lulus kompetensinya tidak nyambung dengan kebutuhan industri.”

Lebih lanjut Ganjar berpesan agar kerjasama Nasmoco dan SMK ii bisa terus berlanjut dan SMK ii bisa membuat bengkel persis seperti bengkelnya Nasmoco. Sehingga siswa-siswa bisa dilatih dan dibiasakan budaya dan disiplin kerja pesis seperti di Namoco Magelang. 

Shinta Kusumastuti ST.MPd ,Kajur TITL memberi keterangan pada media.

“Sehingga anak-anak sudah punya imajinasi nanti kalo bekerja di nasmoco (Toyota) ruanganya seperti itu, alat-alat yang dipakai seperti itu, suku cadang yang digunakan diletakan seperti itu. Kalo perlu sudah ada kontrak dengan Namoco, misalnya 5 lulusan terbaik SMK ii langsung bisa bekerja di Toyota,” ucap Gubenur di Zoom Meeting yang langsung disambut dengan tepuk meriah oleh siswa SMK ii dan peserta NGTS itu.

Ganjar menambahkan, sebagai teaching factory, Nasmoco bisa mendampingi SMK ii untuk men-setting bengkel dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dudi. Sehingga nantinya Namoco tidak perlu melakukan on the job training, karena tarining nya sudah di sekolah selam tiga tahun, pungkasnya.

Subhan Firdaus Kepala bengkel Nasmoco

Sementara itu Kepala Bengkel Nasmoco Magelang, Subhan Firdaus,mengakui ada gap antara pendidikan di SMK dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh Toyota. NGTS adalah program untuk meng-edukasi dunia SMK agar ada link and match dengan Toyota. 

Di Jawa Tengah, ii adalah SMK ke 59 yang kerjasama dengan kami. Tidak semua sekolah bisa menjalankan NGTS. Maka Nasmoco pasti akan men-survey SMK terkait, apakah sekolah itu benar-benar ingin berubah bersama Nasmoco atau tidak? Kalau tidak siap ya kami tolak,” 

Ditambahkan Subhan bahwa kegiatan service mobil bengkel Nasmoco Magelang di SMK ii hanya salah satu bagian dari NGTS, justru kegiatan yang utama adalah MoU sekolah dengan dudi. 


Nanti akan disusul dengan penyerahan dokumen MoU antara SMK ii dengan Nasmoco. Ada hak yang diterima dan kewajiban yang harus dijalankan oleh masing-masing pihak. Termasuk penyelarasan kurikulum sekolah dan training training untuk siswa dan guru di Nasmoco Magelang,” 

Dijelaskan Subhan bahwa dunia sudah berubah, sekolah-sekolah yang tidak mau belajar dan meng-up grade diri pasti akan ter-eliminasi. Apalagi dunia SMK yang perubahan teknoginya sangat cepat dan berganti. 


Para Peserta disuguhi hibur 


Semntara itu, Kepala SMK ii, Drs. H. Amat Rosidi, mengungkapkan bahwa selain untuk membangun link and match dengan dudi, kegiatan NGTS ini sebagi ungkapan terimakasih untuk masyarakat. 

Di NGTS ini sekolah kami mengundang semua partner baik pemerintah, masyarakat dan SMP yang punya kerjasama dengan SMK ii untuk service mobil bersubsidi bahkan ada pihak-yang kita gratiskan,”

Ditambahkan Rosidi bahwa tahun ini, Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di SMK nya  juga meluncurkan mobil listrik dan ekskul Robotika. 


Ketua Panitia kegiatan NGTS, Nashokah, SP. menjelaskan bahwah kegiatan NGTS ini berlangsung selama 2 hari. Diluar dugaan peserta melebihi dari target quota. 

Kita mentargetkan 42 mobil ternyata H-3 pendaftar sudah mencapai 48 mobil. Karena keterbatasan waktu ahirnya kita batasi hanya 63 mobil. Semoga di waktu mendatang bisa menambah quota lebih banyak lagi,” pungkas guru yang juga mantan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Purworejo ini.

(Nang Tirta)



No comments:

Post a Comment