KoranPURWOREJO.COM
PURWOREJO -Musim panen padi yang serentak bersamaan di wilayah Purworejo bagian barat. Mengancam ratusan hektar sawah terbengkelai roboh, karena kurangnya tenaga pemanèn ( tenaga petik).
Di Wilayah Kecamatan Kemiri,Kec Pituruh dan Kec Butuh. Banyak padi yang semestinya sudah dipanen, masih utuh disawah. Hingga terancam mengering dan rontok.
Setidaknya seperti dijelaskan Sutris Yitnotaruno (68 th). Warga dukuh Gamblok Pituruh Kecamatan Pituruh.
" Wilayah Pituruh tasih atusan hektar, dereng dipanen. Pados tenaga sampun angèl. Pari ngantos klewat tuo teng sabin " keluhnya.
Bahkan diakui Sutris, padi yang dipotong sudah gampang rontok. Menurutnya akibat terlambat dipotong.
Sutris pun terpaksa harus menerjunkan seluruh keluarganya untuk memanen padinya di sawah.
Hal serupa juga di katakan Sarijo (59) Warga Ngampel
" Sekarang kalangan anak muda sudah jarang yang mau terjun ke sawah. Para petani sudah makin terasa kurang tenaga. Bahkan untuk memanen pun, yang saya anggap kerjaan mudah, sudah jarang anak muda yang mau terjun." Ungkapnya.
Dari dampak itu, kini padi disawah terancam terbengkelai. Akibat panen serentak jadi kurang tenaga petik.
Sarijo sembari berkata ," Bisa dilihat padi sudah kelewat tua yang disawah masih ratusan hektar, mungkin bahkan ribuan hektar " , tandasnya.
Dari pantauan media, jika dilihat kualitas panenan bisa dibilang cukup baik.
Namun sampai berita ini ditulis, hampir semua desa di wilayah pertanian padi, di Pituruh,Butuh,Kemiri, rata rata masih menyisakan jumlah yang cukup banyak, padi belum dipetik.
Padahal para petani sampai menyediakan rangsum makan untuk para buruh petik. Namun tetaplah jumlah tenaga petik masih menjadi problem.
Hal tersebut jelas bisa dipastikan menimbulkan kegelisahan bagi para petani.
(Nang Tirta)
Kan sudah ada mesin pemanen padi sekarang harusnya bisa dong sedikit menambah tenaga buat panen
ReplyDelete