Tips Mempertahankan Kuliner Bakmi Jawa Saat Pandemi Covid-19 - Koran Purworejo

Breaking










Monday, October 18, 2021

Tips Mempertahankan Kuliner Bakmi Jawa Saat Pandemi Covid-19

KORANPURWOREJO.COM

Penyebaran covid-19 secara global, masih terus bertambah dari hari ke hari. Pandemi covid-19 yang muncul di indonesia menyebabkan pergeseran tatanan perekonomian. Hal ini dirasakan secara langsung oleh para pelaku Usaha Mikro Menengah (UMKM). Banyak dampak yang kita rasakan setelah merebaknya covid-19.  Seperti yang kita lihat menurunnya daya beli akibat pandemi covid-19 ini berpengaruh langsung terhadap kelangsungan usaha ekonomi. 

DITULIS OLEH : KEVIN PUSPITA

Kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah di Yogyakarta yang merasakan dampak langsung dari pandemi covid-19. Banyak pelaku UMKM di bidang kuliner yang mengaku bahwa pandemi covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan sebesar 50-60%  dari biasanya. Larangan dan pembatasan sosial menjadi hal utama dari menurunnya pendapatan. Pembatasan dalam skala besar merupakan dampak positif dari segi kesehatan dan pemulihan bencana covid-19. Tetapi menjadi dampak negatif dari segi ekonomi. 


1. Usaha UMKM dan Pergerakan Ekonomi

UMKM bisnis yang kini banyak diminati dalam pergerakan roda ekonomi. Usaha dibidang kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan mengingat setiap hari orang membutuhkan bahan pangan. Tetapi saat ini UMKM menjadi hal yang sulit untuk dikembangkan. Banyak hal yang membuat kekhawatiran bagi pelaku binis dimasa pandemi corona. Mereka takut akan hal hal yang tak terduga seperti gulung tikar. Lalu bagaimana nasib umkm di masa pandemi seperti ini? Bagaimana cara mengatasi tantangan ini?


Pada 11 September 2021, penulis mewawancarai pemilik bisnis kuliner bakmi jawa yang merasakan dampak dari pandemi covid-19. Wawancara dilakukan di warung Bakmi Manding Pak Tris. Bakmi jawa Manding Pak Tris yang terletak di selatan Jogja ini telah berdiri sejak tahun 2002. Pendiri bisnis kuliner ini ialah Pak Tris sendiri. Sebelum bisnis kuliner ini berjalan, sebenarnya Pak Tris hanya memasak untuk teman dalam acara masjid dikampungnya. Karena cita rasa yang kuat teman temannya lah yang memberi ide untuk Pak Tris membuka usaha ini.


Perlu waktu lama yang akhirnya membuat Pak Tris setuju dengan ide bisnis kuliner ini. Setelah dengan pemikiran yang panjang beliau membuka usaha bakmi jawa dibantu oleh istri dan anaknya. Awalnya pembeli bakmi hanya datang dari warga sekitar. Dengan berjalannya waktu cita rasa Bakmi Manding Pak Tris semakin dikenal banyak orang. Belasan tahun sudah Pak Tris bergelut dengan bisnis kuliner bakmi jawa. Sekarang bisnis kuliner bakmi jawa ini sudah berjalan digenerasi kedua. Walaupun kini bukan pak tris yang memasak bakmi jawa cita rasa yang diciptakan dalam sepiring bakmi ini tidak berubah sama sekali.


Wawancara dilakukan dengan Ibu Atik penerus sekaligus anak dari Pak Tris. ertanyaan pertama yang penulis tanyakan ialah bagaimana kemajuan bisnis kuliner dimasa pandemi ini. Ibu atik mengatakan bahwa terjadi penurunan omset sebesar 50% dari biasanya. “pelanggan sepi, ditambah lagi sedang ppkm jadi harus tutup lebih awal” ucapnya. Padahal yang kita tahu, bakmi jawa biasanya buka pada jam malam, Karena ppkm harus tutup lebih awal. 


2. Menyiasati Bisnis Bakmi Melalui Online

Untuk mengatasi hal tersebut, Ibu Atik mempromosikan bakminya dengan media whatsapp dan melayani delivery order. Delivery order menggunakan gosedn di aplikasi ojek online. Dengan hal ini tentunya mempermudah pelanggan yang tidak bisa keluar rumah. Karena ada pembatasan jumlah orang dalam ruangan tak jarang pelanggan lebih memilih dibungkus dari pada makan ditempat.


Selain itu, covid yang semakin membuat resah masyarakat menjadikan sebagian masyarakat lebih memilih masak dirumah agar lebih higienis dan sehat. Hal ini tentunya juga sangat berpengaruh bagi umkm seperti bakmi jawa sehingga pelanggan menjadi semakin berkurang.


Penurunan daya beli terhadap bakmi jawa menjadi masalah utama bagi pelaku bisnis kuliner. Hal ini dikarenakan peminat bakmi jawa yang rata rata orang tua. Walaupun demikian banyak juga anak muda yang suka terhadap bakmi jawa. Tak jarang pasangan muda yang datang untuk makan bakmi. Karena itu Bakmi Manding Pak Tris menambahkan beberapa fasilitas untuk anak muda seperti internet gratis atau wifi. 


3. UMKM Bidang Kuliner

UMKM sebagai penggerak sektor ekonomi dalam masa pandemi ini memang menghadapi berbagai penurunan. bagi pelaku UMKM khususnya di bidang kuliner, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menyiasati penurunan bisnis kuliner. Sosial media dalam media promosi sangatlah mendukung. Pelaku bisnis dapat menggunakan sosial media untuk membantu memulihkan UMKM.  Pemasaran digital dapat memudahkan pelaku usaha bisnis kuliner dalam memasarkan produk mereka.


Hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan UMKM dalam masa pandemi covid-19 ialah memanfaatkan layanan pesan antar atau delivery order. Hal tersebut tentunya menambah point bagi usaha bisnis kuliner tersebut. Layanan pesan antar ditengah pandemi seperti ini merupakan hal yang sangat mendukung. larangan pemerintah untuk makan ditempat membuat warga tetap dapat memesan makanan lewat layanan pesan antar.


Setelah melakukan wawancara, penulis menyimpulkan bahwa dampak covid-19 sangat merugikan bagi UMKM. Khususnya bagi pelaku bisnis dibidang kuliner. Dimasa pandemi ini, aktivitas masyarakat di luar cenderung berkurang karena pembatasan dalam skala besar. Hal ini membuat pendapatan pelaku bisnis berkurang. Tetapi banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi usaha bisnis ditengah pandemi covid-19. ***


PENULIS : KEVIN PUSPITA (2020008082)

Mahasiswa Universitas Sarjana Wiyata Taman siswa Jogjakarta

Dosen pengampu : Putri Dwi Cahyani, S.E., M.E.I.

No comments:

Post a Comment