Pemasaran Gypsum Mulai Merambah Perdesaan Terpencil - Koran Purworejo

Breaking










Friday, October 22, 2021

Pemasaran Gypsum Mulai Merambah Perdesaan Terpencil

 

KORANPURWOREJO.COM 

Yanto Gypsum merupakan salah satu pelaku UMKM Di Kulon Progo yang sudah berdiri sejak tahun 2002. UKM gypsum tersebut berada di Desa Ngentakrejo tepatnya di dusun Kasihan 1. Nama perusahaan tersebut yaitu YANTO GYPSUM, dan sudah memiliki cabang di Jalan Raya Brosot, Galur, Kulon Progo

Ditulis oleh: Isna Indriyani

Gypsum adalah salah satu kewirausahaan di desa Kasihan 1 yang berjalan di bidang konstruksi. Gypsum sebagai plafon dan dinding partisi interior ruangan saat ini berkembang dan sangat dibutuhkan. Gypsum dipilih untuk plafon karena banyak kelebihannya dibandingkan materi lainnya seperti triplek dan asbes. Disana menyediakan pemasangan gypsum, menjual bahan- bahan gypsum seperti list, plafon, cat, knauf, aplus, dan ornament lainnya. Di sana membuat produk sendiri contohnya list. Material yang digunakan untuk membuat lis tersebut mengambil dari pemasok lain. Untuk bahan baku sendiri mengambil dari pabrik karena kualitas bagus dan bahan lebih kuat. Sedangkan untuk fariasi lis dan cetakan membuat sendiri. Motif – motif yang digunakan untuk interior ruangan Sebagian membuat sendiri dan sebagian meniru dari yang lainnya. 


1. Cara Tersendiri Usaha Yanto Gypsum 

Dahulu gypsum hanya digunakan di gedung perkantoran atau rumah mewah, tetapi sekarang rumah biasa pun menggunakan plafon gypsum. Kelebihan gypsum sendiri permukaan rata sehingga tidak tampak sambungan, jika rusak cukup bagian rusak saja yng diperbaiki. Mudah diaplikasikan, mudah dibentuk, efektif untuk meredam suara, juga efektif untuk menahan panas. Kelemahan gypsum tidak tahan terhadap air ataupun kelembaban, mudah bernoda, dan akan hancur jika terkena air. Tersedia beraneka macam profil dan ornament dekorasi di pasaran perawatan dan perbaikan relative mudah. 

Untuk pemasarannya sendiri menggunakan sistem dor to dor, melewati media online seperti whatsap dan facebook, juga menggunakan sistem getok to lar (dalam bahasa jawa). Perusahaan gypsum sudah melakukan pemasangan di wilayah Jogja – Jawa Tengah, seperti Purworejo, dan masih banyak lagi. Disana mempunyai karyawan pokok dan karyawan tidak tetap. Untuk karyawan tetap ada 15 orang, sedangkan karyawan yang tidak tetap yang dimaskud seperti sitem Borongan. Sistem gajiannya yaitu ada yang mengambil gajian tiap minggu, Sebagian gaji harian dan gaji Borongan. 


2. Strategi Pemasaran Saat Pandemi Covid-19

Selama berdirinya gypsum melewati berbagai rintangan. Adapun kekurangan dari perusahaan  selama berdirinya yaitu konsumen sedikit namun keuntungan maksimal. Sedangkan kelebihan sekarang yaitu konsumen banyak tetapi keuntungan minimum. Perusahaan gypsum tersebut optimistis penjualannya bisa tumbuh 5%-7% tahun ini meski kondisi perekonomian belum terlalu membaik terutama permintaan di pasar sektor proyek properti. Dengan adanya pandemi covid-19 tentu sangat berpengaruh besar di perusahaan ini.***


Nama : Isna Indriyani 

NIM : 2020008079

Mahasiswa: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa 

Kelas : 3A2 Manajemen

No comments:

Post a Comment