Janin 8 Bulan Meninggal Di Kandungan, RSUD Didatangi Puluhan Warga Melaran - Koran Purworejo

Breaking










Monday, January 24, 2022

Janin 8 Bulan Meninggal Di Kandungan, RSUD Didatangi Puluhan Warga Melaran

 


KORANPURWOREJO.COMPURWOREJO.

 RSUD Purworejo didatangi puluhan warga Desa Mlaran Kecamatan Gebang , untuk meminta kejelasan terkait salah satu warga Desa Mlaran yang harus kehilangan janinnya di kandungan yang sudah berumur 8 bulan lebih meninggal. Setelah pihaknya menolak untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan dirawat dengan protokol Covid-19 dan diisolasi.


Susriyanto, dari pihak keluarga kepada sejumlah wartawan mengatakan, awalnya diketahui pasien yang hamil 8 bulan ini 

Sabtu 22 Januari 2022 sore mengalami gejala sesak napas. Bidan tersebut sudah menyatakan bahwa pasien negatif Covid-19 dan kemudian merujuk ke Puskesmas.

Di Puskesmas, pasien ini kemudian dirujuk ke RSUD Tjitrowardojo yang memiliki dokter dan peralatan yang lebih lengkap. 

Situasi di RSUD.


Namun sesampainya di RSUD Tjitrowardoyo harus tetap melaksanakan isolasi.

Susriyanto mengaku, pasien akan ditangani jika menandatangani surat pernyataan Covid 19 dan diisolasi. Oleh sebab itu pihaknya berembug dengan pihak keluarga dan memutuskan untuk mencabut pasien dan membawanya ke rumah sakit Ananda yang berlokasi di Jl Lingkar Barat Utara GOR Purworejo, Dusun I, Sucenjuru Tengah, Kec. Bayan, Kabupaten Purworejo.


Mau di covid-kan ya saya ndak boleh. (Setelah berembug dengan keluarga) akhirnya saya cabut dan pindah rumah sakit,” katanya pada Minggu 23 Januari 2022.


Keluarga yang tidak mau pasien diisolasi pun mencoba ke RS Ananda namun pihak RS Ananda merujuk kembali ke RSUD Tjitrowardoyo karena alat dan kelengkapan kurang memadai.


Setelah sampai di RSUD Tjitrowardoyo kembali, pasien juga mendapat pelayanan yang tidak mengenakkan bahkan oleh petugas pasien sempat dimarahi sebelum akhirnya mendapatkan kamar untuk isolasi, ungkapnya.


Namun nahas, bayi dalam kandungan diketahui sudah meninggal dunia. Keluarga menduga ini akibat kelalaian dan pelayanan yang kurang baik dari petugas RSUD Tjitorwardojo.


“Pihak sini (RSUD Tjitrowardoyo) malah marah marah, itu ibu saya yang bilang, ini (sambil menunjuk keluarga pasien yang lain) juga dimarah – marahin sama pegawai nya,” katanya.


Atas kejadian tersebut puluhan warga Desa Mlaran yang merupakan keluarga korban mendatangi RSUD Tjitrowardoyo untuk meminta kejelasan dari pihak rumah sakit.


Sementara itu Kades Mlaran, Abdul Jabar, yang datang ke lokasi mencoba menenangkan warganya.

Sementara, supaya tidak simpang siur dan ada kejelasan. Sumber di RSUD  menyebutkan, pada hari ini Senin 24 Januari pihaknya akan memberikan klarifikasi perihal tersebut. ( nang)

No comments:

Post a Comment