Purworejo Kehilangan Putra Terbaiknya,Sastrawan Atas Dhanusubroto Berpulang. - Koran Purworejo

Breaking










Thursday, July 15, 2021

Purworejo Kehilangan Putra Terbaiknya,Sastrawan Atas Dhanusubroto Berpulang.


KORANPURWOREJO.

PURWOWREJO.

Purworejo kehilangan putra terbaiknya. Kabarduka menyelimuti insan seni Purworejo Rabu senja dini  hari ( 14/7/2021 ). Novelis dan Cerpenis Atas Dhanusubrata  meninggal dunia di RSUD Tjitrowardoyo Purworejo. 

Sumber di RSUD menjelaskan Atas Dhanusubroto sempat di rawat 3 malam di Bangsal Dahlia, dan sempat ngedrop di ruang ICU. 


Segala upaya telah dilakukan oleh pihak RSUD Purworejo, namun Rabu sore penulis Novel Trah dan Tjokronegara, itu dipanggil yang Maha Esa.


Sementara informasi dari RSUD, jenazah sang Novelis  disemayamkan tadi malam  (malam Kamis 14/7/2021 ) sekitar  pukul  21.00 WIb di pemakaman Desa Bubutan Purwodadi ,dengan penerapan prokes.

Teman akrab beliau, penyair Essays Sumanang Tirtasujana, mengaku sangat terkejut. Dan mengaku sangat kehilangan sekali.

Bu Wabup, Sumanang, dan.Atas Dhanusubtoto.

Bahkan di halaman Facebooknya dipajang foto Sang Novelis Atas Danusubrata dengan dirinya.

Begini yang ditulis di Laman FB Sumanang Tirtasujana.

" Hati saya terasa ngendelong. Pohon pohon seperti nunduk.Yang kutatap semua datar dan putih .

 Eddy Suryana Tvone dan dik Anjar Duta, baru saja memberi kabar. Mas Atas Danusubroto, baru saja telah berpulang. Pemeluk teguh Khatolik ini, 10 hari yang lalu bersama saya, merembug ingin membedah dua Novelnya di dinas pariwisata komplek musium tosan aji. 

Tapi hari ini menciptakan kesedihan. Betapa saya sangat merasa kehilangan. Novelis alumni  Persada Study Klub sastrawan Malioboro ini, seangkatan Emha Ainun Najib. Pencapaiannya di genre novel, pernah mendapat Rancage Award.

Selamat jalan Mas Atas. Tuhan Memberi kebahagiaan sempurna di Surga langgeng. Amin..!

Kepada KoranPurworejo.Com Sumanang menjelaskan. Mas Atas Dhanusubrotò alumni seniman Malioboro.  Seangkatan Penyair Linus Suryadi AG, Emha Ainun Najib, Novelis Budi Sardjono, Penyair Iman Budhi Santosa. Penyair Darmanto Yatman. Arwan Tuty Artha. Penyair Ragil Suwarno Pragolapati. Di Malioboro juga Seangkatan  dengan penulis drama radio saur sepuh Niki Kosasih.

Dimata saya,  Almahum  seniman yang sangat sahaja. Sangat sangat sederhana. Bahkan tidak pernah menunjukkan atribut seniman yang aneh aneh. Tapi dekat dengan yang muda muda yang berinspiratif.

Sama aktifis NU Lukman Chakim.

Tidak semua orang diajak ngomong dunia sastra. Tidak suka memaksakan pendapat. Wawasannya tentang sejarah cukup bagus.

"Mas Atas dalam bersastra memilih Genre Novel dan Cerpen. Pencapaiannya dibidang sastra, karya Novelnya Trah mendapat penghargaan Rancage Eward, sebuah penghargaan tertinggi bidang sastra Jawa.

Dengan berpulangnya Atas Dhanusubroto, maka purworejo kehilangan putra terbaiknya. Beliau juga yang menulis Sejarah Tjokronegoro, hingga menjadi titik tumpu perubahan hari jadi Purworejo. Beliau pula yang berpudato di sidang paripurna DPRD Purworejo untuk meyakinkan secara literer tentang hari jadi Purworejo yang berdasarkan fakta", pungkasnya.

Sementara Ketua Pewarta Purworejo, Edi Suryana mengungkapkan hal senada. Ia juga mengaku sangat kehilangan. Almarhum dimatanya dikenalnya sebagai senior yang tidak lelah membimbing dan memberi semangat saat sebelum maupun sesudah dirinya menjadi Ketua Pewarta.

"Hubungan saya dengan almarhum sangat baik dan cukup hangat " ungkap Edy.

A. Rohadi

No comments:

Post a Comment