KORANPURWOREJO.COM
PURWOREJO
Ketua DPRD Purworejo Tunaryo.Ssos , menggelar acara ramah tamah dan buka bersama dengan para wartawan yang ada di Purworejo Rabu sore (12/3/25) di rumah dinas Ketua DPRD.
Pada acara tersebut juga tampak Sumakmun aktifis LSM Temperak hadir. Dimana diketahui baru baru ini Sumakmun dan rekan melaporkan 9 nama pejabat, diduga terlibat bangunan Munizoo yang hancur ke Kejaksaan Agung Jakarta.
Diawal pembicaraan acara pertemuan, Tunaryo mengatakan.
" Baru kali ini, saya bisa betatap muka dengan sahabat semuanya. Setelah dilantik, sungguh saya mohon maaf.
Saya betul mengharap kerja samanya.Media menjadi fungsi kontrol bagi lembaga kami dan eksekutif. DPR sungguh tidak anti kritik oleh para awak media.
Saya selalu, sesibuk apapun di WA pasti kami balas.
Sungguh kami mengharap masukannya. Pokoke nek wong anyar ora mudeng, banyak kurangnya mohon diberi masukan, pinta Tunaryo.
Sementara Rohman selaku Wakil Ketua DPRD, mengatakan.
"Semoga pertemuan ini akan membawa manfaat. Semua demi kepentingan.masyarakat.Atas suport dan dukungannya terimakasih. Tupoksi kami , sungguh akan secara maksimal". imbuhnya.
DIKRITIK AWAK MEDIA
Wartawan Lukman tiba tiba tunjuk jari.
" Saya mencermati, selama ini kinerja DPR jarang melibatkan wartawan . Lukman berharap Pablik hearing DPRD supaya melibatkan wartawan. Terutama dalam pengambilan kebijakan Perda dan lainnya.
Sementara Wartawan Mustakin menimpali pertanyaan yang berbau mengkritik pedas itu.
" Dulu jaman Ketua DPRD nya Angko media dekat sekali. Setiap kunjungan DPRD media di ajak. Sekarang DPRD seperti tertutup berjalan sendiri. Kunjungan kerja hasilnya apa dan untuk apa?
Menurut pengamatan saya kunjungan kerja DPRD kebanyakan hanya foya foya. Hanya 15 % waktu yang efektif untuk kerja" Tandas Mustakim.
Mendengar kritikan pedas tersebut. Tunaryo dan Rohman wajahnya tampak berubah jadi masam. Seperti tersinggung.
Tunaryo pun memanggapi,
"Kita terbuka dengan media. Gaya pemimpin memang macam macam. Perlu saya sampaikan kini tidak ada 01 dan 02 lagi yaa. Nanti yang kurang baik akan kita benahi.
Perihal kritiknya sungguh trimaksih. Kita kerja selalu dengan regulasi yang ada. Kita terkadang seperti simalakama. Termasuk mengenai anggarannya .
Sayangnya Tunaryo, tanpa menyebutkan apa maksud simalakama tersebut.
Sementara Rohman.menguatkan pendapat Tunaryo.
"Pokoknya kita tidak akan menutup.nutupii, Terhadap apa yg tidak harus ditutupi. Siap wartawan akan kami libatkan untuk acara publik hering juga kunker. Insyaalah itu mudah. pungkasnya
( MNang).
No comments:
Post a Comment