HAUL MBAH KYAI MUH ROSIDI PITURUH, DIISI KYAI H.DAWUD MASYKURI, BIKIN MRINDING - Koran Purworejo

Breaking




Wednesday, January 29, 2025

HAUL MBAH KYAI MUH ROSIDI PITURUH, DIISI KYAI H.DAWUD MASYKURI, BIKIN MRINDING


KORANPURWOREJO.COM

PURWOREJO

Acara Haul mBah Kyai Muhamad Rosidi & Rajaban di Mushola Sutogaten Pituruh,Purworejo Rabu (29/1/2025)

Diisi pengajian oleh KH. R Dawud Masykuri Dari Purworejo.

Hadirin kaum torekoh pengikut Kyai Mahmud Marzuki

Diawal Kyai.H. Dawud membedah makna tentang Haul dan Rajab.

Dikatakan, Haul itu berkait dengan meninggalnya seorang tokoh pemuka agama, yang berkait dengan dunia dan akhirat.


"Bicara hal keduanya, di dunia enak dan waktunya, tidak sama dengan di akhirat.

Didunia enak paling pol berumur 150 th. Sementara di akhirat tak ada batasnya. Maka sangat eman jika hidup tak ngibadah.

Jadi hidup di dunia itu hanya sebentar.Yang lama hidup di alam barsyah".Ungkap Haji Dawod.

"Kita semua bakal tuo. Itu tanda sudah dekat metunya nyowo".

Hadroh Qoumannan Purworejo


Dalam Sholawatnya H.Dawud bersyair  bikin merinding para jemaah. Dengan diiringi Hadroh Qoumannan pimpinan Kiki dari Masjid Agung Purworejo. 

H Dawud bersyair sholawat

" He...Podho ngertio, he poro menungso. Nek wis tukang loro uwis cedak ucule nyowo "

Sing ayu, sing sugih,sing elek, sing gagah, sing pangkat,sing mlarat,sing pejabat. Bakal Mati"



 Syair tersebut seperti megingatkan, dan mengajak intropeksi para audien/ penghadir  merenungkan perihal kematian dirinya sendiri.


" Ingat ibu ibu Akherat besuk juga akan menyongsong apa arti hidup kita didunia. Tandas H.Dawud.


"Terkadang hidup meski tidak enak, manusia terkadang tetep pingin hidup terus . Bahkan takut menghadapi kematian. Mulo kudu nglumpukake ganjaran yang  banyak, supaya bisa mbuka pintune suwargo"

Terkadang dalam hidup ini. Ada orang mung konsentrasi  akherat terus.


Ada yang sebaliknya Hidupnya hanya untuk donyaa terus menerus. Maka harus bisa memilahnya & imbang.


Jemaah muslimat Pituruh

Menurut Kyai Dawud. Hidup di dunia ini yang pasti :  Bungah... terus itu tidak bisa. Susah... terus, juga tidak bisa. Maka ngibadahlah dengan rasa bungah iklas. Supaya selamat akheratnya " Tandas Kyai Dawud.


Sebelum mengakhiri tausiahnya,H. Dawud menjelaskan dengan Haul mbah H.Muhammad Rosidi,harus ditauladani. Semoga kita menerima barokahipun.


Kyai Mahmud Marzuki dan STS

Dijelaskan oleh Kyai Mahmud Marjuki.  Haul Kyai. H. Muhammad Rosidi, dalam sejarahnya adalah sebagai seorang perintis  berkembangnya Agama Islam di daerah Pituruh Sutogaten dan Bantengan.


Kyai Dawud & para tokoh masyarakat Pituruh


Karena pada tahun itu.1930 an, Jauh sebelum merdeka Mbah Kyai.H. Muhammad Rosidi  sudah mondok di Madiun Jawa timur. Padahal beliau anak tunggal. Lalu Menurunkan anak 6 orang . Termasuk yang menurunkan Embah saya. Kini keturunannya hampir jadi Kyai semua dan tokoh agama" Tandas Kyai Mahmud Mardjuki,yang juga imam besar di Masjid Pituruh.


Dalam keterangannya Kyai Mahmud Marzuki  mengatakan. Berharap,  semoga acara yang digelar akan menjadi amal, sebagai dhuriyah (kluarga) Kyai. H Muhammad Rosidi.

Semoga selain sebagai amal akan menjadikan pencerahan bagi kita para muslimin di Pituruh.

Ditambahkan, Sampai sekarang semua yang masih di pondok, dari dhuriyah / canggah ada 13 ditambah dari Bantengan 3 , semoga istikomah. Serta pulang membawa ilmu yang bermanfaat.


Semoga Haul ini akan menjadi amal, sebagai dhuriyah (kluarga) Kyai.H. Muhammad Rosidi.


Selain sebagai amal, insyaallah  akan menjadikan pencerahan bagi kita para muslimin. Pungkas Kyai Mahmud Marzuki

(Sumanang Tirtasujana).

No comments:

Post a Comment