KoranPURWOREJO.COM
PITURUH - Upaya entas sawah rawa ( telar ) yang sudah 30 tahun tidak bisa ditanami dan tidak panen. Dangkalnya anakan sungai Wawar yang membuat sawah desa Prigelan Ngampel Sikambang dan Pituruh jadi rawa dan tidak pernah panen. Mulaì mendapat perhatian dikeruk.
Pengerukan diawali turunnya Tractor atas kerja BPSDA Probolo Kutoarjo 16 Agustus 2022.
Bermula dari laporan usulan Komunitas Peduli Sungai Tirtajaya yang dibentuk oleh BPSDA Probolo dan berbescam di Pituruh.
Dibenarkan oleh Gunadi Suprapto aktifis peduli sungai Tirta Jaya.
" Benar bahwa usulan itu bahkan diberikan langsung oleh Pak Sumanang, kepada Gubernur Ganjar Pranowo saya menyaksikan sendiri dengan Mas Endro Sadewo" jelas Gunadi.
Gunadi Suprapto pun berterimakasih pada Probolo. " Cuma sayangnya pengerukan tidak sampai jembatan desa Pepe" imbuhnya.
Kemudian pengerukan diteruskan oleh kesepakatan 4 Kepala desa. Pituruh, Prigelan Ngampel dan Sikambang dengan cara patungan.
Kasi Dalguna Probolo ,Teguh Dwiharyanto.ST, kepada Media mengatakan.
⁸
Pejabat BPSDA Probolo dan mitra peduli sungai.
" Kegiatan ini selain melakukan tindakan nyata pengerukan dan bersih sungai. Juga sekaligus mengedukasi warga akan pentingnya Sungai sebagai nadi kehidupan". Ungkap Kasi Dalguna, Teguh
Namun sayangnya kesadaran masyarakat dinilai masih kurang.Tanggul sungai yang belum kering akibat kerukan.lumpur, sudah mulai ditanami rumput odot. Bahkan berkesan seperti rebutan saling cepat.
Kasi Dalguna Probolo Teguh, menghimbau.
"Tugas merawat sungai bukan saja jadi tanggungjawab pemerintah semata. Tapi juga tanggungjawab semua masyarakat", Ungkapnya.
"Dalam aturannya masyarakat dilarang menanam tanaman apapun di tanggul sungai.
Karena akan berakibat penyempitan badan sungai. Juga jangan membuang sampah di sungai. Dampaknya akan kompleks " tandas Teguh
Teguh berpesan, mari masyarakat yang dilalui sungai, untuk peduli. Supaya sadar. Malulah ! Jangan menanami tanaman apapun di badan sungai.
Sementara itu Mat Tato mengatakan
"Para aktivis peduli sungai dan sahabat sungai itu mitra pemerintah. Mari kita bersinergi untuk terus tidak lelah mengedukasi masyarakat. Supaya mau menjaga kelestarian Sungai dan supaya tidak babjir, Ajak Mat Tato
Sumanang Tirtasujana, selaku Ketua presedium peduli sungai Purworejo juga mengecam keras pada siapapun yang senang mencari keuntungan menanam sesuatu di badan sungai.
" Pokoknya tanggul jangan ditanami apapun. Dengan alasan apapun. Itu tanah sudah jelas batasnya ada tanda cor. Sudah dibayar gantiruginya. Ayo belajar patuh sekaligus peduli pada sungai" tandas Pak Sumanang.
Sarijo Ampd monitor
Sementara itu, Sarijo Ampd , Aktifis dan korlap peduli sungai Tirtajaya Pituruh, mengatakan.
" Pentingnya para kades untuk memotori warganya yang bermukim di sepanjang aliran sungai, supaya peduli pada sungai. Jangan main tanam begitu saja. Ini sangat penting. Apalagi pengerukan belum tentu ada 10 tahun sekali " kata Sarijo yang juga Guru SMP di Pituruh.
( Rh/ Sts)
No comments:
Post a Comment