Pemasaran Toko Kayu Bangunan di Tengah Pandemi Covid-19 - Koran Purworejo

Breaking










Friday, October 22, 2021

Pemasaran Toko Kayu Bangunan di Tengah Pandemi Covid-19


KORANPURWOREJO.COM 

Usaha mikro, kecil, menengah sedang bertumbuh di Negara ini khususnya di kota Yogyakarta dan telah terbukti bisa meningkatkan perekonomian serta memberikan penghidupan yang layak bagi masyarakat. Walaupun begitu, ada juga UMKM yang masih belum mendapat perhatian dari pemerintah, pelaku UMKM mengharapkan bantuan uluran tangan pemerintah serta masyarakat setempat agar usaha itu bisa bertahan. Program survey  UMKM ini dilaksanakan karena ini sebagai awal permulaan program entrepereneurship bagi mahasiswa. 

Ditulis oleh: Ervina Safitri 

Di masa pandemi covid 19 menimbulkan berbagai dampak di segala bidang. Terutama di bidang ekonomi, yang mana tengah mengalami kemerosotan dan dampaknya dirasakan oleh pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Padahal UMKM ini berperan sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja. Namun karena pandemi covid 19, banyak pelaku UMKM mengalami kerugian bahkan ada yang sampai gulung tikar akibat pandemi ini. 


1. Wawancara Terkait Usaha Toko

Dampak ini juga dirasakan oleh bapak Kiran, pedagang Kayu bangunan yang berasal dari Yogyakarta. Usaha yang didirikan oleh bapak Kiran ini diberikan nama Toko Kayu Pagoda. Toko Kayu Pagoda ini telah berdiri sejak pertengahan tahun 2008 yang dimulai dariUsaha kecil di Kulon Progo. Bapak kelahiran 17 Juli 1969 ini merintis usahanya dengan perjuangan karena banyak tantangan khususnya dari keluarganya sendiri seperti kurangnya dukungan yang diberikan keluarga kepada diri beliau. Namun tidak ada kata menyerah, usahanya kini berkembang walau perlahan-lahan.


Toko Kayu Pagoda merupakan Toko kayu Bangunan yang menyediakan berbagai macam jenis kayu bangunan, kayu kayu ini adalah kayu yang sudah jadi atau yang sudah berbentuk yang siap dijadikan sebagai kayu bangunan, yang diambil di Wonosobo Jawa Tengah, Dahulu Bapak Kiran Hanya mengambil/membeli Kayu bangunan jika ada yang memesan terlebih dahulu dikarenakan modal yang tidak sedikit, tetapi lama- kelamaan usaha yang dirintis Bapak Kiran ini Maju, sehingga beliau mendirikan toko kayu sendiri di rumahnya. 


2. Keterangan Pemilik Toko Kayu

Berdasarkan keterangan pemilik usaha, pengolahan data transaksi seperti pencatatan penjualan dan pembelian barang, mengelola data pelanggan dan pemasok serta penghitungan laporan keuangan masih menggunakan sistem manual yaitu masih memanfaatkan pencatatan buku dan juga faktur sebagai bukti yang sah. Aset toko yang ada sekarang juga belum tercatat, hal ini menimbulkan laporan keuangan toko yang tidak valid dalam penghitungan kekayaan yang dimiliki toko kayu ini. Proses bisnis toko kayu yang masih menggunakan sistem manual menimbulkan masalah lain yaitu terjadinya ketidakefisienan waktu dan biaya perusahaan.


Berdasarkan pertanyaan yang diajukan dapat disimpulkan bahwa Bapak Kiran memiliki satu karyawan tetap dan dua karyawan yang di panggil untuk bongkar stock kayu dari suplier. Usaha ini berdiri sejak pertengahan tahun 2008 yang dimulai dari usaha kecil. Toko kayu pagoda ini merupakan toko kayu bangunan yang menyediakan berbagai macam jenis kayu, kayu-kayu ini adalah kayu yang sudah jadi atau sudah berbentuk yang siap dijadikan sebagai kayu bangunan yang diambil di Wonosobo Jawa Tengah. Dahulu bapak Kiran hanya mengambil/membeli Kayu jika ada yang memesan terlebih dahulu dikarenakan modal yang tidak sedikit, tetapi lama- kelamaan usaha yang dirintis Bapak Kiran ini Maju, sehingga beliau mendirikan toko kayu sendiri di rumahnya. 


3. Trik Marketing Toko Kayu

Trik marketing dari bapak Kiran ini adalah beliau memasang berbagai spanduk mengenai usahanya, membagikan brosur dan menggunakan media sosial tentunya. Lalu bapak Kiran ini memberikan diskon kepada pelanggan yang membeli dengan jumlah banyak. Kualitas di toko kayu bangunan milik Bapak Kiran ini sangat baik, Karena bagi beliau, kepuasan konsumen adalah yang terutama. Demi menjaga kualitas produk ini, jika ada kayu yang belum terjual tetapi sudah tertimbun kayu yang baru, kayu yang belum terjual itu akan diturunkan harganya agar ada konsumen yang membeli kayu tersebut.


Kelebihan toko bangunan ini diantaranya kebutuhan dan permintaan selalu ada, tidak ada batas kadaluarsa kayu bangunan.

Kelemahan nya ialah permasalahan modal, modal yang tak sedikit untuk sekali mengambil barang dari supplier, dan lingkungan pesaing.


Nama: Ervina Safitri, 2020008078 (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa). 


No comments:

Post a Comment