Setrategi Pelaku UMKM Dimasa Pandemi Covid-19 - Koran Purworejo

Breaking










Saturday, October 16, 2021

Setrategi Pelaku UMKM Dimasa Pandemi Covid-19

KORANPURWOREJO.COM 

Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak pertengahan Maret 2020 di Tanah Air sangat dirasakan dampaknya bagi para pelaku usaha.Tidak sedikit pelaku usaha mengalami penurunan produksi karena berkurangnya permintaan bahkan sampai ada yang terpaksa menghentikan usahanya. Hal ini juga dialami para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).


PENULIS : NATASYA BUNGA SEVIRA

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional. UMKM juga memiliki peran penting khususnya dalam perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, pendistribusian pendapatan dan pengurangan, serta UMKM juga berperan dalam pembangunan ekonomi pedesaan.


Adanya Coronavirus disease 2019 (Pandemi COVID-19) di akhir tahun 2019 menjadi masalah dunia internasional termasuk di Indonesia. Pandemi COVID-19 memberikan implikasi ekonomi, sosial, dan politik hampir di seluruh negara, termasuk di Indonesia. Perekonomian yang tidak stabil juga dirasakan sektor UMKM di daerah Temanggung,Jawa Tengah. 


1. PPKM Ditengah Perbaikan Ekonomi

PPKM di Temanggung pun yang tadinya berada di level 2 sekarang meningkat di level 3,hal ini bukan dikarenakan kasus COVID-19 ini bertambah,namun masyarakat Temanggung capaian vaksinasi yang belum 50 %. Bupati Temanggung,Muhammad Al Khadziq menjelaskan bahwa capaian vaksin COVID-19 yang belum 50% terjadi karena surangnya suplai vaksin dari pusat ke Temanggung.


Menurut Beliau, suplai vaksin yang kurang dari Kementrian Kesehatan tidak hanya di Temanggung saja. Vaksinasi di wilayah Temanggung juga diklaim paling tinggi disbandingkan dengan daerah lain di Keresidenan Kedu (Magelang,Kota Magelang,Purworejo,Wonosobo, dan Kebumen). Dan tempat-tempat publik di Temanggung pun sangat ketat terhadap protokol kesehatan,dimana setiap masuk di suatu tempat syarat utamanya adalah sudah melakukan vaksin. Maka dari itu banyak masyarakat Temanggung yang tidak leluasa untuk bekerja karena masalah vaksinasi ini.


2. Pandemi dan Impor Bahan Pokok Tahu

Komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen dan dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat maka berdampak pada tingginya harga kedelai impor hingga saat ini. Pemerintah berupaya menjaga harga kedelai impor di tingkat para pembuat tahu tetap stabil pada kisaran harga Rp.9.750,00. - Rp.10.000,00. per kg. Kemedag akan terus memantauu dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia,baik peningkatan harga kedelai maupun penurunan harga kedelai. Hal itu untuk memastikan agar harga kedelai di tingkat para pembuat tahu di pasaran masih di tingkat yang wajar. Banyak para pedagang tahu di Pasar Tepusen Kaloran,Kecamatan Kaloran,Kabupaten Temanggung mengeluh dengan kenaikan harga kedelai impor yang sebagai bahan baku utama pembuatan tahu mereka.


3. Pemasaran Kebutuhan Tahu untuk Masyarakat 

Salah satu pedagang di Pasar Tepusen tersebut berkata "Dimasa pandemi seperti ini ya kondisi ekonomi disini sangat tidak stabil dan penjualan pun mengalami penurunan, pemerintah melarang acara-acara besar seperti pengajian akbar, khitanan, pernikahan dan membatasi aktivitas di pasar selama pandemi ini sehingga pembeli di pasar menjadi berkurang jadi ya mau tidak mau pendapatan selama pandemi ini mengalami penurunan dan sebagai penjual tahu tetap harus memiliki strategi untuk tetap mempertahankan usaha ini. Walaupun harga kedelai mengalami kenaikan yang tinggi namun harga tahu tidak ikut mengalami kenaikan yang drastis" Dovita (29). Karena pedagang tersebut khawatir jika harga tahu dinaikkan maka akan berdampak pada sepinya pembeli. Sampai akhirnya para pembuat tahu memutar otak agar tidak mengalami kerugian,maka mereka membuat takaran pembuatan tahu tidak dikurangi sama sekali namun ada perubahan pada harganya. Tahu putih yang semula harganya Rp.25.000,00. - Rp.30.000,00. per kotak sekarang menjadi Rp.40.000,00. - Rp.50.000,00. per kotak. Sedangkan untuk harga tahu merah yang semula harganya Rp.15.000,00. - Rp.20.000,00. per kotak sekarang menjadi Rp.20.000,00 - Rp.25.000,00. per kotak.


Dalam kenaikan harga yang ada di dalam pasar namun tidak mengurangi kualitas tahu yang di produksinya. Penjual tahu terpaksa menaikkan harga tahu karena agar pelanggan  bisa terpenuhi kebutuhannya dan tetap bisa memahami,mengingat kondisi ekonomi saat ini yang memang sedang tidak stabil akibat dari pandemi COVID-19 ini.***


PENULIS : NATASYA BUNGA SEVIRA . NIM :2020008276. Mahasiswa Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Jogjakarta.

Dosen Pengampu : Putri Dwi Cahyani, S.E., M.E.I.

No comments:

Post a Comment