PUISI PUISI
Mar’atus Sholihah
RINDU IBU
Berlibur aku dikota orang jauh di sebrang.Bukan menghilangkan penat .Bukan berleha atau berehat.
Akulah buruh kota, pontang-panting demi hidup
Setumpuk kertas harus kukerjakan dalam dekap dan cepat.Tubuh menolak dan butuh istirahat
Secangkir kopi diwaktu senja. Tak menghilangkan penat yang hinggap
Pagiku disambut deru kendaraan .Pandanganku disambut hutan beton dan gedung bertingkat.
Nuansa berbeda jika aku di desa. Lupakah aku dengan suasananya?
Hilangkah dariku tentang kenangannya?
Rasa menggebu ingin bertemu. Rasa menggebu karena rindu. Lelah memuncak.
Ibu aku ingin pulang ke dadamu .
Wirun Juni 2021.
SANG PEMUJA
Bersama angin sepoi. Ku terlena pandangan pertama Molek wangi serta bibir merah merona .
Kutanya bolehkah ku sapa?
Pikiranku terpaku . Jantungku berdegup tak menentu
Duhai yang ku anggap nirmala Bolehkah aku menaruh rasa?
Jika tidak, tak apa .Biar aku usaha doa .Bersama relung ruang tunggu
Sepanjang waktu. Aku berharap akan kamu
Wirun Juni 2021.
RINDU
Menatap langit kamar setiap malam .Sambil membayangkan wajah seseorang
Terlarut tidur dan terbawa alur mimpi
Wahai aku yang kau anggap permaisuri, menunggu kehadiranmu disini
Bersama dingin malam aku berselimut sendiri
Bersama gelap malam diterangi lampu kesetiaan Gelisah akan menunggu
Kasih cepatlah pulang, aku merindu .
INDONESIA
Diagungkan karna budayanya
Diagungkan karna bahasanya
Diagungkan karna alamnya
Diagungkan karna keramahannya
Wahai tempat dimana aku dilahirkan
Tempat dimana aku tumbuh dan besar
Tempat dimana aku menangis ataupun senang
Tempat dimana penuh kenangan
Indonesia.
Jayalah bangsaku
Damailah bangsaku
Dan satu kata untukmu
Aku menciantaimu selalu.
Wirun akhir Juni 2021
SEBUAH TANDA TANYA
Bersama kegundahan yang menghantui .Malam ini disapa rindu dirimu
Kutanya, siapa aku?
Jangan kau ajak aku begelut dengan tanda tanya
Wanita tidak ingin bunga
Tidak pula janji bertubi
Satu yang terus ku minta
Yakinkan aku dengan kepastian.
Wirun juni 2021
TERPURUK
Dikala dingin dan sunyi malam
Meratapi nasib dan dosa yang lekat
Mendekap sepasang kaki, lelah
Berharap masalah lenyap bersama mimpi
Sama saja tiap pagi
Bangun dengan seribu solusi tanpa aksi
Ku terbelengu akan kosongnya jiwa.
Lemah lesu tiada daya
Sesal yang terus membara
Sampai lupa dimana tempat aku meminta
Tuhan tunjukan aku satu kebenaran.
Tuhan jauhkan aku dari kesesatan.
Wirun 22 Juni 2021.
Mar’atus Sholihah
Alumni SMP Negeri 16 dan SMK Negeri 2 Purworejo . Mencintai dunia menulis sejak masih sekolah SLTA Kini dirinya tercatat sebagai seorang mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Purworejo .Ia tinggal di Wirun Purworejo. Terus menulis untuk dipublikasikan ke berbagai Media.
No comments:
Post a Comment