Penulis Essay dan penyair Sumanang Tirtasujana dipilih dan diundang TVRI Jogjakarta. Untuk siaran satu jam di TVRI Jogjakarta dipandu Host papan atas Dimas Tedjo. Sumanang Tirtasujana sengaja dipilih sebagai sastrawan pemikir, diantara para penulis puisi yang ada.
Ri Yoto Jepang.SSn dari TVRI Jogja mengaku telah lama, memantau kiprah seorang Sumanang yang begitu dikenal dikalangan para sastrawan.
" Karya Pak Sumanang ini, sudah sejak tahun 80 -an menghiasi berbagai media koran lokal dan nasional .
Beliau itu tidak hanya menulis puisi, tapi juga Essay. Namanya masuk dalam Bibliografi Sastrawan Indonesia. Juga masuk dalam Ensiklopedi Sastrawan Indonesia. Bahkan puisinya dalam bunga rampai antologi Equator, diterjemahkan dalam 3 bahasa, Indonesia, Inggris dan Jerman. Bagi para sastrawan papan atas, tentu nama beliau sudah tidak asing dan sangat dikenal.
" Yang unik, beliau itu justru tinggal di kampung , 24 Km dari Purworejo, tepatnya Desa Pituruh, Kab Purworejo Jawa Tengah. Nama beliau justru berkibar diluar kota " Ungkap Ri Yoto .SSn.
" Justru yang bernilai lebih dari beliau Sumanang, tidak hanya menulis puisi saja.
Beliau juga nulis Essay, Telaah karya sastra, Membedah karya sastra puisi, Mengulas pertunjukan teater. Ini yang tidak semua penyair mampu melakukannya "
"Pak Sumanang ini, type sastrawan pemikir. Dan faktanya, yang seperti ini , sungguh langka " tandas Ri Yoto Jepang.
Beliau pak Sumanang ini ,sebenarnya sudah kami hubungi cukup lama, untuk program TVRI edisi yang lalu. Tapi uniknya beliau menolak dengan alasan tertentu.
Nah kali ini akhirnya beliau mau menenuhi permintaan TVRI Jogja, atas bantuan pelukis wayang Pak Subandi Giyanto.
Dan budayawan Sumanang Tirtasujana ini, orang Purworejo Jateng pertamakali yang diberi satu jam siaran di TVRI Jogja , dibidang Kebudayaan, khususnya sastra.
Sementara pelukis Wayang Jogja Subandi Giyanto menimpali.
"Mas Sumanang ini, seorang budayawan , beliau sering diundang di forum bergengsi, di UGM pernah, di Univ Tidar Magelang, di Tembi Kompas Jogja, Taman budaya Solo, di Tamansiswa Jogja, sampai Pidato 50 Seniman Indonesia di Mendut.
Sampai hari ini pun, beliau laris diundang jadi narasumber di berbagai forum kebudayaan.
Beliau bergaulnya dengan seniman, luas. Tidak heran jika para seniman besar Jogja juga pernah datang singgah di rumahnya.
Bahkan Novelis Budi Sardjono, Novelis Joko Santosa, dan Sitok Srengenge dalam berbagai kesempatan selalu menyebutnya 'Ki Ageng Pituruh'. Begitu pun sastrawan Sosiawan Leak dan Gunoto Sapari memanggilnya dengan sebutan "Begawan Pituruh ". Ungkap pelukis Subandi Giyanto sebelum shoting berjalan.
Saat ambil shoting di TVRI Jogja, Host Dimas Tedjo, mengaku senang bisa punya bintang tamu unik dan hebat seorang sastrawan.
Tedjo dengan didampingi 5 sindhen papan atas Jogjakarta. Setelah melantumkan sebuah lagu, acara pun dibukanya, dan menjadi gayeng.
Pak sumanang dicerca 8 pertanyaan yang diselingi lagu dan iklan tentunya.
Pertanyaan pertama, mengapa memilih dunia sastra? Dijawab sangat mengejutkan. " Hidup yang tak mengerti seni, itu bukan contoh hidup yang baik Dik Tedjo ! Kata Sumanang.
Lalu brondongan pertanyaan berikutnya, dari host Tedjo intinya bagaimana supaya publik mendapat pencerahan yang bermanfaat tentang sastra.
Dan menurut Sumanang, sastra itu tidak hanya memberi penghiburan. Tapi mengajak berfikir manusia.
Diperoleh keterangan dari humas TVRI Jogja, Satu Jam bersama sastrawan Sumanang Tirtasujana akan di tayang Kamis ( 1/7/2021 ) sore pukul 17.00 Wib di TVRI Jogja melalui Program PendopoKangTedjo **
( Sarwanto H. Suwarso).
No comments:
Post a Comment