BUKU PUISI " DI LINGKAR SELATAN MERAIH MIMPI'" ADA ROMANTISME CITA CITA - Koran Purworejo

Breaking










Sunday, January 24, 2021

BUKU PUISI " DI LINGKAR SELATAN MERAIH MIMPI'" ADA ROMANTISME CITA CITA

 


Antologi puisi  Di Lingkar Selatan Meraih Mimpi , adalah buku yang memberi ruang pada mereka yang menjadi bagian dari  kehidupan kampus SMK BHARASA. Buku ini memberi ruang untuk berekspresi berupa ungkapan hati, bisa sebuah harapan, cita cita ,  cinta , doa, dan kenangan  hidupnya. Diungkapkan  melalui bahasa puisi. Dengan segala interpretasinya. Demikian pengantar yang ditulis Rahman Sudrajat. SS.Mpd.


Buku bertebal 58 halaman ini berisi 43 judul puisi. Disunting oleh Rahman Sudrajat ( Sarjana Sastra Undip, yang S2 nya diraih di Univ Sarjanawiyata Tamansiswa Jogjakarta ).

Berikut saya petik beberapa puisi yang senafas dan sesuai dengan judul Antologi Puisi di buku ini. Salah satunya adalah 


PUISI DOA 

Karya Alivia Huzizah

// Aku ingin seperti burung. Terbang ke alam bebas

Tau akan arah tujuan. Mengepak sayap tinggi di angkasa.

 Agar suatu hari mimpiku jadi nyata.


Dalam usaha doa. Turut serta mengiringiku. Menjadi seorang yang berguna //


Puisi berisi narasi dan tafsir mimpi juga muncul dalam puisi.


MENATAP CAHAYA

Karya : Wahidah Syafariani Jamilah.


// Sebuah mimpi di lingkar selatan.

Yang harus kuraih dan ku dapatkan. 

Setinggi bintang di angkasa.

Ku akan menggapainya //.


Begitu juga puisi dibawah ini. Yang terang terangan bahwa di SMK bharasa ia gantungkan harapan hidupnya dalam mimpi masa depannya. Mari kita simak puisi berikut ini.


KURAIH MIMPI

Jayanti Sukma Asih


Kutermenung menatap hujan menari diatas dahan. Sungguh menawan hati.

Terbersit sebuah mimpi yang harus kuraih suatu saat nanti.


Takperduli rintangan meng hadang. Pun walau menantang

Semua kan kuterjang. Agar tak menghalangi tekatku masa mendatang.

Panas hujan kuanggap kerikil tantangan yang Tuhan berikan.

Tak perlu risau ketakutan.


Demi masa depan yang diskenariokan.

Mimpi tak kan jadi nyata jika tanpa usaha.

Doa juga jadi daya utama

Untuk keberhasilan  mimpi kita semuanya //.


Purworejo  2020.


Tidak hanya itu . Masih ada potongan potongan sajak yang menarik sebagai ungkapan tekat dan semacam energi untuk mewujudkan cita cita. Seperti dalam potongan puisi berikut berjudul 


Melepas Mimpi Di Lingkar Selatan.

Karya DEARRY MENTARI

// Beban hidup terasa menindih. Menyendiri meratapi dengan rintih.

Dilingkar selatan ini Semangatku menggebu nggebu. Bagai pasukan yang menyerbu. Merah menyala dalam kalbu.


Kuamati dari kejauhan. Terngiang dalam pikiran. Terbersit dalam angan. Menyelinap dalam lamunan. 


Wahai sang mimpi. Tekatku sudah bulat. Niatku sudah lepas. Tak kan kurubah. Kan kuhempaskan sayapku. Wahai mimpi...Tunggulah aku disana di lingkar selatan //.


Juga ada dalam petikan pendek .  Puisi Warna Langit Karya Monika Shita dewi


//  Kini aku tahu seberapa berharganya engkau 

Bagaikan oksigen yang selalu ada. Disetiap jantungku.

Kau memberi ilmu

Dari gudang hartamu. Untuk meraih mimpi harapan.

Bersama kawan dan guruku tercinta. //

Seolah penulisnya memberi pernyataan diri. Sekaligus pengakuan bahwa telah menemukan sesuatu yang berharga bagi dirinya. Yaitu Guru sekaligus tempat untuk meraih ilmu. Untuk mewujudkan sebuah cita cita.

Yang rata rata cara menuliskannya menjadi puisi berritme romantis. Tidak meledak ledak. Ini menurut saya justru ada kedewasaan membahasakannya jadi sebuah puisi dari para penulisnya. 


Membaca buku antologi puisi  terbitan SMK Bharasa bertajuk Di Lingkar Selatan Meraih Mimpi. 

Sepertinya pembaca akan mendapat stimulus energi yang berkait dengan upaya mewujudkan cita cita.  Apalagi untuk kalangan pembaca anak muda / pelajar. Setidaknya bisa terwakili dari karya beberapa nama penulis puisi diatas.


Penerbitan buku puisi ini , saya nilai cukup bagus untuk diteladani niatnya mengumpulkan karya anak anak muda. Sekaligus memberi ruang ekspresi berpuisi. Dan mendokumentasikannya dalam bentuk buku.


Penerbitan buku puisi ini setidaknya sekaligus mengajari anak menuliskan apa yang jadi kata hatinya sekakigus tentang harapan mimpi mimpi hidupnya. Buku ini juga sekalugus mengajak berfikir bagi pembacanya. ***


Sumanang Tirtasujana

 Seorang pengamat sastra 




No comments:

Post a Comment