PURWOREJO SIAP ELIMINASI MALARIA, PUSKESMAS JADI GARDA DEPAN - Koran Purworejo

Breaking










Tuesday, October 20, 2020

PURWOREJO SIAP ELIMINASI MALARIA, PUSKESMAS JADI GARDA DEPAN

 


KORANPURWOREJO.COM

Purworejo.

Kabupaten Purworejo menjadi salah satu wilayah yang belum bebas penyakit malaria. Bersama dengan Kabupaten Banjarnegara, Purworejo belum dapat eliminasi kasus malaria. 


Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, sudah 33 daerah yang bebas penyakit tersebut. 

“Purworejo dan Banjarnegara menjadi dua dari kabupatan/kota di Jawa Tengah yang belum tereliminasi dengan malaria. Ini tidak kalah membahayakan jika kita lupa bahwa posisi kita masih rentan. Jika satu tahun lagi tidak ada kasus malaria indigenous (malaria setempat), maka tahun 2021 insya Allah eliminasi,” kata Pjs Bupati Purworejo Ir Yuni Astuti MA.

Pjs Bupati Ir.Yuni Astuti. MA


Hal itu dikatakannya saat menghadiri rapat koordinasi persiapan eliminasi malaria Kabupaten Purworejo di Sanjaya Hotel Purworejo, Selasa (20/10/2020).


Rakor dihadiri Kasi Pencegahan Subdit Malaria Kemenkes RI dr Desriana E Ginting MARS, Perwakilan WHO Jana Fitria Kartikasari SKM MKes, pejabat DKK Provinsi Jawa Tengah Tri Dewi Kristini SKM MEpid dan Kadinkes Purworejo dr Sudarmi MM. Rakor diikuti para Kepala UPT Puskesmas se Kabupaten Purworejo.


Pjs Bupati, Ir.Yuni menambahkan, saat ini Pemkab sedang fokus untuk mengendalikan  Covid-19 di Kabupaten Purworejo. Namun pihaknya juga tidak akan melupakan penanganan malaria, yang potensinya masih cukup besar.


“Kita sangat fokus untuk pengendalian Covid-19 tetapi jangan lupa penanganan kasus malaria. Malaria di Purworejo itu laten, karena kita punya bukit menoreh sebagai tempat bersemayam nyamuk anopheles,” terangnya.


Pada kesempatan itu, dirinya juga berpesan agar Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat dapat menjankan tiga fungsinya dengan baik. Baik sebagai tempat pelayanan kesehatan, surveilans maupun sebagai penyuluh. 


“Jadi selain melayani kesehatan, fungsi surveilans dan penyuluh juga harus menjadi perhatian teman-teman di Puskesmas. Karena itu adalah upaya preventif. Jadi akan jauh lebih murah penanganan kesehatan masyarakat itu jika kita juga aware atau sadar terhadap fungsi penyuluhan dan surveilans,” imbuhnya.


Sementara itu Sudarmi menjelaskan, kasus malaria indigenous terakhir terjadi pada bulan November 2018. Sejak saat itu tidak ada lagi kasus malaria indigenous, namun yang terjadi adalah kasus malaria impor atau yang berasal dari luar.


“Kalau tiga tahun berturut-turut kita tidak ada kasus malaria indigenous, pada tahun 2021 akhir kita sudah bisa eliminasi malaria dan akan terus kita pertahankan,” kata Sudarmi.


Untuk mencapai eliminasi itu, lanjut Sudarmi, beberapa hal perlu dilakukan. Salah satunya melakukan optimalisasi surveilans migrasi dengan pemberdayaan masyarakat. 

Hadirnya proyek strategis YIA, Bendungan Bener dan BOB dapat dijadikan motivasi bagi masyarakat untuk terus berbenah, salah satunya dengan mengeliminasi malaria.


“Masyarakat sekarang sudah pada aware terhadap malaria, sudah bagus. Mari kita bersama-sama menjaga Purworejo supaya bisa bebas atau eliminasi malaria dan mempertahankannya. Juga semoga pasien kasus terkonvirmasi covid-19 di Purworejo dapat segera sembuh,” pungkas Sudarmi. ( Hum-Sts)

1 comment:

  1. Selamat siang untuk semuanya, nama saya Steven Nesty Binti, saya ingin membagikan kesaksian hidup saya yang sebenarnya di sini di platform ini agar semua pencari pinjaman berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet

    Setelah beberapa lama mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan terus ditolak, saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman online tetapi saya ditipu dan kehilangan Rp10,7 juta, untuk seorang pria di Afrika.

    Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, maka saya berdiskusi dengan teman saya Bu Tieka Melawati (tiemelaw@gmail.com) yang kemudian memperkenalkan saya dengan Bu Deborah, Manajer Kantor Pinjaman AVANT, sehingga teman saya meminta saya untuk memproses pinjaman saya dengan Nyonya Deborah. Jadi saya menghubungi Bu Deborah melalui email: (avantloanson@gmail.com) dan juga di WhatsApp: +6281334785906

    Saya mengajukan pinjaman Rp 380 juta dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui dengan mudah tanpa tekanan dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan jaminan untuk pengalihan pinjaman tersebut, Saya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari satu setengah jam, uang pinjaman saya dimasukkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu bercanda sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa rekening saya sudah dikreditkan Rp380 juta. Saya sangat senang akhirnya Tuhan menjawab doa-doa saya dan Dia telah memberikan keinginan hati saya.

    Semoga Tuhan memberkati Bu Deborah untuk memberikan kehidupan yang adil bagi saya, maka saya menyarankan siapapun yang berminat untuk mendapatkan pinjaman dapat menghubungi Bu Deborah melalui email: (avantloanson@gmail.com) atau via WhatsApp: +6281334785906 untuk pinjaman Anda

    Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa kepada Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: (nestybintisteven@gmail.com) Salam

    ReplyDelete