KORANPURWOREJO.COM
Pituruh-Purworejo.
SETELAH didera hujan disertai longsor pada malam Senin ( 25/10/20) yang mengakibatkan 7 rumah rusak berat. Pada hari ke dua hingga hari ketiga Rabu (28/10/2020) hampir seluruh elemen terjun menangani puing rumah, serta jalan yang tertutup longsoran. Pemda melalui BPBD menurunkan alat berat bego dari hari pertama, turun ke desa Kalijering.
CCP Rayon Pituruh Bantu sembako
Tidak hanya itu, di Desa Kalijering juga telah didirikan Posko Siaga Bencana. Perhatian terus mengalir dari berbagai lapisan elemen masyarakat untuk meringankan para korban terdampak.
Rombongan Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito.Sik.Sh.M.Si serta Bayangkari Peduli, juga mengadakan kegiatan kerja bakti, bakti sosial, dan aksi peduli untuk korban tanah longsor dengan berkunjung ke posko siaga bencana Desa Kalijering Kecamatan Pituruh (Selasa siang, 27/10) pukul 13.30 hingga 15.00 WIB.
Kedatangan rombongan ini juga membawa bantuan berupa 20 paket sembako dan 5 karung beras @50 kg serta 7 dus sembako dari Bhayangkari Polres Purworejo untuk sepanjutnya diserahkan kepada para korban tanah longsor. Bantuan diserahkan secara simbolis melalui ibu Kades Kalijering.
Keadaan longsoran tebing
Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara kita di Desa Kalijering, semoga para korban diberikan ketabahan dan tempat tinggalnya bisa ditempati kembali atau direlokasi.
"Saya mengharap untuk pemerintah harus sangat memperhatikan para korban bencana alam ini. " ucap AKBP Rizal Marit.
Ormas GMBI Distrik Purworejo membantu korban.Selain jajaran Kepolisian, datang juga dari Ormas GMBI Distrik Purworejo membawa berbagai bantuan sembako, yang diserahkan langsung ke penerima terdampsk longsor.
Group CPP Rayon Pituruh juga datang ke tempat kejadian membawa berbagai kebutuhan sembako. Mengingat hsmpir semua bahan pangan yang dimiliki korban tertimbun tanah. Sebagaimana yang dialami Tumino dari Dukuh Pencil Kalijering.
Tumino yang rumahnya hancur, mengaku sangat bingung dan akan bagaimana untuk membangun lagi rumahnya. Ia yang kini numpang, masih traumatik jika malam hari datang hujan.
Tumino korban longsoran
Sementara Kapolres Purworejo, Usai melakukan aksi peduli, bersama rombongan melanjutkan perjalanannya dengan mengendarai trail meninjau talud yang jebol di Desa Pekacangan dan Petuguran.
Talud jebol sepanjang kurang lebih 10 meter yang mengakibatkan beberapa desa di sekitar talud jadi terendam, seperti Desa Karanggatas dan Brengkol mengalami banjir hingga air masuk kepemukiman warga.
Kapolsek Pituruh Iptu Sapto Hadi menghimbau kepada warga masyarakat di daerah rawan bencana alam, karena musim hujan dimulai pada bulan oktober 2020.
"Cuaca ini dipengaruhi oleh Badai LA NINA sehingga curah cukup hujan tinggi dan berpotensi bencana banjir dan tanah longsor. Karena wilayah kecamatan Pituruh terdiri dari dataran dan pegunungan dan serta ada aliran sungai menuju muara pantai selatan, maka sangat rawan akan banjir dan tanah longsor." kata Sapto.
Ia juga mengatakan untuk masyarakat wilayah kecamatan Pituruh, supaya lebih berhati-hati bisa membaca curah hujan yang tinggi, terutama di dataran rendah dan yang tinggal di lereng tebing gunung rawan akan longsor, untuk segera mengungsi ke tempat lebih aman.( sts).
No comments:
Post a Comment