PERLU SUPORT, PERTOLONGAN & TINDAKAN MEDIS UNTUK DERITA FLORENTIA PENDERITA KANGKER - Koran Purworejo

Breaking










Saturday, August 29, 2020

PERLU SUPORT, PERTOLONGAN & TINDAKAN MEDIS UNTUK DERITA FLORENTIA PENDERITA KANGKER



KORANPURWOREJO.COM

PITURUH PURWOREJO.

Nasib gadis kecil Florentia Adiatama Lestari  ( 9 th ) Anak dari pasangan Antonius SR dan Teresia Tri Hastuti. Warga desa Ngandagan RT. 02 / RW 02 . Kecamatan Pituruh Purworejo, sungguh membikin sedih dan iba. Bayangkan anak susia dirinya mestinya penuh kebahagia bergumul dengan teman sebayanya. 

Tapi lain dengan Florentia, Anak kelas III SDN Ngandagan Kec Pituruh, Purworejo, yang selalu rengking ini, terpaksa berhari hari harus berbaring di tempat tidur. Karena kangker tulang yang terus membesar di lutut dan menggerogoti tubuhnya.

Ny. Teresia Hastuti dan kluarga


Kepada KoranPurworejo, Ibunya menceritakan, awalnya Floren main bola dengan adiknya, tapi kaki bagian lutut menendang sudut dipan. Saat itu tidak merasa sakit. Tapi,setelah seminggu baru merasakan sakit bengkak, Ungkap Teresia Hastuti .

" Saat itu kejadian bulan Mei 2020. Namun sesingkat ini (4 bulan ) Tempurung lutut kian besar dan tubuh Florentia makin kurus lemah  dan pucat.

Saat ditañya upaya apa yang sudah ditempuh ? Ny Tutik dengan sedihnya (didampingi kakaknya Aripin), menceritakan, Floren pernah diopname di RS Palang Biru Kutoarja selama 6 hari. Karena sesuatu hal pihaknya membawa pulang.

Juga sempat dirujuk ke RS Sarjito Jogjakarta, oleh keluarga pun dibawa ke RS Sarjito Jogjakarta.

Aripin  (Pakdhenya Floren) yang banyak mengupayakan Floren.


Dijelaskan oleh Aripin, Floren di RS Sarjito mendapat pemeriksaan, USG,CityScan, Ronsen, MRI, Biopksi 2 x ( semacam pengambilan jaringan sel di area lutut yang membesar). Serta pengambilan Sempel darah, juga pemeriksaan  paru paru .


Diakui oleh orangtua Floren, atas bantuan Pemerintah desa melalui Wahyudi Untung dan Kades Bagiyono, pihaknya  telah bisa masuk Jamkesda Pemda Purworejo.

Namun,  meski begitu, dari pengamatan KoranPurworejo, untuk mengentas Floren masih banyak hal yang harus dibutuhkan dan disangga keluarga. Seperti kebutuhan pempres karena sudah tidak bisa berjalan. Floren jika tergesek pakaian, atau digerakan kakinya meraung nangis kesakitan. 


Selain itu, Juga kebutuhan asupan yang berkualitas untuk merehabilitasi tubuhnya yang kian kurus, dan kebutuhan lainnya. Apalagi ayahnya Antonius kini mendapat pemutusan kerja karena pandemi Corona.


 Pun kebutuhan kebutuhan lain seperti ongkos transportasi juga kebutuhan lainnya jika Floren diopname. Seperti kursi roda ( Puji syukur sudah  dapat dari pendeta ) untuk memudahkan saat berobat. 


Melihat kondisinya, Singkat kata Floren sangat membutuhkan  pertolongan semua pihak. Supaya selamat dan memiliki masa depan dalam hidupnya seperti anak anak lainnya.

Camat pituruh Yudi Agung SSTP Menjenguk Floren


Camat Pituruh Yudi Agung Prihantono, SSTP Sabtu (29/8) pun sempat menjenguk Floren di Ngandagan Pituruh, Purworejo. 

Kepada KoranPurworejo, Yudi menjelaskan, bahwa pemerintah dalam hal ini telah hadir, berupaya mengentas ( menolong ) derita Florentia.

"Seluruh biaya pengobatan Florentia akan ditanggung Pemda Purworejo melalui program Jamkesda .

Bahkan , Jamkesda telah berjalan seiring saat Florentia opname di RS Palang Biru Kutoarjo. Karena prosesnya diurus melalui RS Palang Biru " Ungkap Yudi. Hal tersebut dibenarkan oleh Ny. Hastuti dan Bagiyono Kades Ngandagan.



Ditambahkan oleh Camat Yudi, pihaknya mengaku sudah koordnasi dengan Dinkes dr Sudarmi juga Direktur RSUD drg. Gustanul, serta sudah  kordinasi, lapor ke Bupati dan Wakil Bupati.

" Atas kordinasi dengan pemdes Ngandagan dan dinas terkait. Data penderita sudah di abdite untuk masuk ke BPJS Kis Nasional", tambah Yudi.

Sementara dijelaskan oleh orang tua Floren, bahwa dulu pernah punya JPBS mandiri. Tapi karena pandemi corona, jadi nunggak . Itu juga karena ada pemutusan kerja ayahnya dari tempat kerjanya, maka jadi macet.


Kini kluarga hanya bisa berharap, supaya Floren cepat tertangani untuk menyelamatkan  hidupnya. "Bagaimana supaya cepat dikemo secepatnya, seperti saran dokter RS Sarjito,utk mematikan sel tumor yang hidup menggerogoti tubuh Floren",  harap Ibu Floren dengan wajah  sedih. ( sts) 


No comments:

Post a Comment