COVID NAIK LAGI, PEMBELAJARAN SEKOLAH DILARANG TATAP MUKA, TERAPKAN PJJ - Koran Purworejo

Breaking








Thursday, July 30, 2020

COVID NAIK LAGI, PEMBELAJARAN SEKOLAH DILARANG TATAP MUKA, TERAPKAN PJJ



KORANPURWOREJO.COM
PURWOREJO.
Proses belajar mengajar tahun pelajaran 2020/2021 pada satuan pendidikan dilingkungan Dindikpora Kabupaten Purworejo tetap dilakukan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 
 Baik dengan cara daring, luring maupun kombinasi. Kembali meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Purworejo membuat Pemkab mengambil kebijakan tersebut. 
Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, ada dua metode pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Bagi daerah yang masuk zona merah dan kuning dilakukan melalui PJJ, baik dengan daring, luring maupun kombinasi.


 Sedangkan wilayah yang masuk zona hijau bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka secara bertahap.

“Saat ini Purworejo kembali memasuki zona kuning, sehingga pembelajaran kembali dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh secara daring maupun luring,” terang Sukmo.

Hal itu diungkapkan saat digelar forum dengar arpirasi masyarakat atau Ciritical Voice Point (CVP) periode bulan ini, dengan tema Kebijakan proses belajar mengajar Kabupaten Purworejo di era pandemi Covid-19, yang dilakukan secara online, Selasa (28/7/2020).

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Kepala Dindikpora Kabupaten Purworejo Nomor : 425/1398/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Satuan Pendidikan Dilingkungan Dindikpora Kabupaten Purworejo.
Dalam SE tersebut, satuan pendidikan jenjang PAUD/SD/SMP dilarang melakukan pembelajaran tatap muka dan tetap melanjutkan kegiatan belajar dari rumah (BDR). 

“Ada sekolah swasta yang nekad melakukan belajar mengajar tatap muka. Tetapi kami sudah membuat surat edaran, agar tidak menggelar kegiatan mengajar tatap muka,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa hambatan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diantaranya, tidak semua wilayah di Kabupaten Purworejo memiliki akses internet yang baik dan stabil. Tidak semua siswa punya fasilitas android/laptop/komputer yang memadai dan biaya kuota internet yang meningkat.

“Kedepan kami mendorong tenaga didik agar lebih berinovasi dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini. Seperti dengan jemput bola atau berkelompok lima orang, agar pembelajaran dapat berjalan tidak hanya lewat daring yang dinilai tidak efektif,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Purworejo H Agus Bastian SE MM mengatakan jika kedepan Purworejo fokus untuk meningkatkan daya saing di sektor pendidikan, baik dari sisi sumber daya manusia, sarana prasarana maupun berbasis IT.
Dikatakan, salah satu program unggulan di RPJMD Kabupaten Purworejo tahun 2016-2021 e-learning. Pada tahun ini dikembangkan kembali dengan Smart Class. Di harapkan pada tahun 2021 kualitas Pendidikan di Purworejo sudah memiliki daya saing, diantaranya siswa lebih melek teknologi dan sistem pendidikan yang terpadu berbasis IT.

“Kami berkomitmen melanjutkan peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh mulai dari guru, tenaga pendidik yang lain, sarpras pendidikan dan metode pembelajaran yang lebih baik,” kata Bupati saat mengikuti CVP di Command Center Dinkominfo didampingi Wakil Bupati Yuli Hastuti SH dan sejumlah pejabat OPD terkait.
Bupati menambahkan, banyak kendala yang dihadapi dunia Pendidikan dimasa pandemi Covid-19. Pihaknya terus berusaha mencari solusi, agar pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama masa darurat Covid-19 tetap dapat dilakukan. Sekaligus melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19.
“Mari kita cari solusinya bersama. Untuk sementara waktu, kita tidak bertatap muka dulu. Keadaan ini tentunya tidak diinginkan semua pihak. Marilah bapak ibu guru untuk senantiasa meningkatkan kemampuan untuk mengatasi persoalan ini,” imbuhnya. 

Kepada seluruh jajaran guru dan pemangku kepentingan pendidikan, Bupati meminta untuk ikut melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menyadari keterlibatan bersama sangatlah penting dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kita sangat sayang dengan anak-anak, kita tidak ingin anak-anak kita menderita sakit. Harapan kita seluruh masyarakat mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya..( sts)

No comments:

Post a Comment