Gubernur Ajak Masyarakat Purworejo,Jangan Saling Bully "Ojo Seneng Padu ! - Koran Purworejo

Breaking










Wednesday, March 4, 2020

Gubernur Ajak Masyarakat Purworejo,Jangan Saling Bully "Ojo Seneng Padu !



PURWOREJO
( KORANPURWOREJO )
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, SH MIP  Tampil pada Sarasehan dan Dialog bertajuk asah, asih, asuh dalam penguatan budaya sekolah yang ramah dan menyenangkan di SMA Negeri 7 Purworejo, Rabu (4/3/2020).

Sarasehan dan dialog juga dihadiri Gus Muwafiq, Forkopimda, sejumlah Pejabat Provinsi dan sejumlah pejabat OPD Kabupaten Purworejo dan Temanggung.  Juga hadir para guru ngaji, kepala sekolah dan perwakilan pelajar SMA dari Kabupaten Temanggung dan Purworejo.

“Maka saya undang para penceramah dan romo kyai untuk hadir disini, untuk memberikan bagaimana spritualnya orang indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa itu,” kata Ganjar.
Ganjar menambahkan jika diera sekarang, dunia akan terus bergerak dengan cepat. Sehingga yang dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia saat ini adalah Persatuan Indonesia.

Pada kesempatan itu, Gubernur Ganjar sempat menyinggung kasus  kasus bullying yang firal beberapa waktu lalu. Dirinya mengapresiasi Pemkab Purworejo yang telah dengan sigap secara terbuka dan membuat keputusan tepat dalam menyeselaikannya.
Sehingga sekolah bisa inklusi dan bisa diterima di sekolah negeri.

“Tantangan kita kedepan, jangan energi kita habis untuk bully membully, mencaci, memecah belah. Sekarang saatnya kita semua bersatu. Nilai-nilai yang kita miliki tolong ditularkan, ojo do padu, do nesu,  do hoax (jangan bertengkar, marah-marah, hoax),” imbuhnya.

Bupati Agus Bastian SE MM berharap dengan Sarasehan akan semakin menambah wawasan, kesadaran dan pencerahan.

Dirinya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang telah mengadakan kegiatan Sarasehan dan Dialog di SMAN 7.

Agus Bastisn berharap, kasus bullying yang terjadi lalu dapat menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pendidikan di Kabupaten Purworejo. Menurutnya, fenomena munculnya kekerasan di dalam institusi pendidikan merupakan efek nyata dari pudarnya nilai-nilai budaya bangsa.
Khususnya budaya Jawa, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, andhap asor, tepo seliro dan berbagai nilai positif lainnya.

 Terlebih bagi Purworejo yang selama ini dikenal sebagai kota pejuang dan kota perjuangan, yang tentunya harus mampu mewarisi nilai-nilai patriotisme atau kebangsaan.
“Inilah yang perlu menjadi perhatian kita semua, terlebih dengan semakin massifnya intrusi teknologi informasi, sehingga memungkinkan masuknya berbagai nilai yang tidak sesuai dengan budaya bangsa,” kata Bupati.( STS)

No comments:

Post a Comment